Setelah Melaporkan Gurunya Ke Polisi, Bocah ini Di Tolak Di Seluruh Sekolah Di Kotanya Baca Selengkap Nya !!!

Berita terbaru. Tadi saya bisa info dari temen... sebenarnya si SS tadi ingin daftar sekolah ke SMA Kartika. Daerah Kodam BrawijYa pakai baju Raden Rahmat... langsung anak tsb tidak di terima oleh sekolah... karena dia sudah melaporkan gurunya pak Samhudi ke penjara.

Hanya satu kata Q, Kapokmu kapan. Hahaha....
Lucunya waktu daftar ke sekolah itu, si SS diantar oleh bapaknya yang nota bene TNI AD. Lha kebetulan pemilik sekolah Kartika yaitu yayasan TNI AD. MAKODAM BRAWIJAYA SBY.

Ketika itu juga Bapaknya di panggil oleh satu satu pengurus Yayasan Kartika. Kebetulan beliau yaitu satu diantara petinggi tinggi di Korps TNI AD. Langsung Bapaknya dimarahi dan diancam akan diberikan sanksi berat dari kesatuannya. Karena dia sudah menjelekan korps TNI tidak hanya wilayah bahkan juga nasional atas dasar tuduhan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang guru

 Pak Samhudi... beliau berkata... guru yaitu pahlawan tanpa tanda jasa. Semuanya atribut yg kita pakai itu tdk ad apa2nya... Krn kita juga pernah sekolah... tidak mungkin saja kita bisa gini bila tdk ada jasa dari guru. Kembalikan martabat guru.

Guru memang tugasnya yaitu mengajar bukanlah menghajar. Tetapi dalam hal kasus pak Samhudi ini, beliau yaitu Guru Agama dan dalam posisi menyuruh siswanya untuk sholat.

Mari kita simak hadits berikut ini :

قَالَ رَسُولُ 

اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَي�'هِ وَسَلَّمَ : مُرُوا أَو�'لَادَكُم�' بِالصَّلَاةِ وَهُم�' أَب�'نَاءُ سَب�'عِ سِنِينَ، وَاض�'رِبُوهُم�' عَلَي�'هَا، وَهُم�' أَب�'نَاءُ عَش�'رٍ وَفَرِّقُوا بَي�'نَهُم�' فِي ال�'مَضَاجِعِ 

“Suruhlah anak-anakmu lakukan shalat di saat dia berusia tujuh tahun, Dan pukullah mereka bila sudah berusia sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur diantara mereka (maksudnya pada anak lelaki dan wanita) ”. (HR. Abu Daud)

Ingat, hadits di atas bicara tentang permasalahan 'sholat' ini perkara asas dalam agama. Shalat itu harus, dan juga utama sekali. Jadi tidak dapat dibenarkan saat anak malas belajar atau tidak kerjakan PR lalu dihukum seperti meninggalkan sholat.

Terkait cara m3mukul anak, Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan,

 " Nabi shallallahu alaihi wa sallam sudah memerintahkan agar kita memerintahkan anak-anak kita lakukan shalat waktu mereka berumur tujuh tahun, atau kita m3mukul mereka waktu mereka berumur sepuluh tahun. Walau sebenarnya saat itu mereka belum berumur balig. Tujuannya yaitu akar mereka terbiasa lakukan ketaatan dan akrab dengannya. Hingga merasa mudah dikerjakan jika mereka sudah besar dan mereka mencintainya. Begitupula dengan perkara-perkara yang tidak terpuji, tidak selayaknya mereka dibiasakan sejak kecil walau mereka belum balig, agar mereka tidak terbiasa dan akrab saat telah besar. " (Fatawa Nurun ala Darb, 11/386)

Beliau juga berkata,
 " Perintah ini berarti harus. Walau demikian dibatasi jika pemukulan itu menghadirkan manfaat. Karena terkadang, anak kecil dipukul namun tidak bermanfaat pukulan itu. Cuma jeritan dan tangis yang tidak berguna. Lalu, yang disebut pukulan yaitu pukulan yang tidak melukai. Pukulan yang menghadirkan perbaikan bukanlah yang menc4lakakan. " (Liqo Al-Bab Al-Maftuh, 95/18)

Tidak bisa dipukul dengan pukulan melukai, juga tdk bisa m3mukul muka atau dibagian yang bisa mematikan. Sebaiknya dipukul dibagian punggung atau pundak atau semacamnya yg tidak membahayakannya. M3mukul muka mengandung bahaya, karena muka adalah sisi paling atas dari badan manusia dan paling mulia. Bila dipukul sisi muka, jadi sang anak terasa terhinakan melebihi bila dipukul dibagian punggung. Karenanya, m3mukul muka dilarang. " (Fatawa Nurun ala Darb 13/2)

Dan pak Samhudi tidak m3mukul, namun MENCUB!T. Sekali lagi, tidak m3mukul namun mencub!t. Menurutmu?


sumber : http://www.reportaseterkini.net/2016/07/setelah-melaporkan-gurunya-ke-polisi.html