ASTAGHFIRULLAH .... KISAH NYATA !!!! SEORANG GADIS YANG DIAZAB DITANAH SUCI, KISAHNYA MEMBUAT MERINDING, BACA SELENGKAPNYA...!!!!!!
Sepanjang nyaris sembilan th. menetap di Mekah sembari mengurusikan jemaah haji serta umrah, saya sudah melalui berbagai pengalaman menarik serta yang pahit. Bagaimana juga, dalam banyak moment yang saya alami, ada satu momen yang tidak akan pernah saya dapat lupakan. Cerita ini jalan pada seseorang wanita yang berumur di pertengahan 30-an saat saya mengurusi satu rombongan haji.
Setibanya wanita itu serta rombongan haji di Lapangan Terbang Jeddah kami sambut dengan satu bus. Semua terlihat riang sebab ini yaitu pertama kalinya mereka kerjakan haji. Selanjutnya saya membawa mereka menaiki bus dan dari situ, kami menuju ke Madinah.
Alhamdulillah, semua jalan lancar hingga kami sampai di Madinah. Tiba di Madinah, biasanya orang turun dari bus. Turunlah mereka satu persatu hingga tiba pada giliran wanita itu. Tidak ada ada pemicunya yang pasti mendadak wanita itu jatuh tak sadarkan diri, yang lewat cara selekasnya sesudah meraih bumi Madinah.
Sebagai orang yg dipertanggungjawabkan mengurusi jemaah itu, saya juga bergegas menuju ke arah wanita itu. “Jemaah ini sakit” kata saya pada jemaah-jemaah yang lain.
Keadaan yang awal mulanya tenang dan merta bertukar jadi kuatir serta semuanya jemaah tampak cemas atas moment ini.
“Badan dia panas dan menggigil. Jemaah ini tidak sadarkan diri, cepat tolong saya…kita bawa dia ke rumah sakit” kata saya. Ga ada memakai saat, kami mengangkat wanita itu dan membawanya ke tempat tinggal sakit Madinah yang ada tak jauh dari situ. Selain itu, jemaah yang lain diantar ke tempat penginapan semasing. Hingga dirumah sakit Madinah, wanita itu masih tetap belum sadarkan diri. Berbagai usaha ditangani oleh dokter untuk memulihkannya, akan tetapi semua gagal.
Selain itu, pekerjaan mengurus jemaah butuh saya teruskan. Saya sangat terpaksa meninggalkan wanita tersebut di tempat tinggal sakit. Tetapi dalam aktivitas mengurusiiikan jemaah, saya menghubungi tempat tinggal sakit Madinah untuk tahu perubahan wanita itu. Tetapi, saya diberi berita apabila dia masih tetap tak sadarkan diri. Selepas dua hari, wanita itu tetap masih tdk sedarkan diri. Saya semakin was-was, maklumlah, itu yaitu pengalaman pertama saya bersua dengan kondisi seperti itu.
Semua usaha untuk memulihkannya tidak berhasil, jadi wanita itu dibawa ke tempat tinggal sakit Abdul Aziz Jeddah untuk dapatkan perawatan lanjut sebab rumah sakit di Jeddah lebih lengkap kemudahannya di banding tempat tinggal sakit Madinah. Tetapi usaha untuk memulihkannya tetap masih tidak berhasil. Jadwal Haji mesti diteruskan. Kami
pergi ke Mekah untuk lakukan ibadah haji. Usai haji, saya selekasnya pergi ke Jeddah. Malangnya, hingga tempat tinggal sakit Abdul Aziz, saya diberitahu oleh dokter bahawa wanita itu tetap masih koma. Bagaimanapun, kata doktor, kondisinya stabil. Saksikan kondisinya itu, saya ambillah ketentuan untuk menunggunya di rumah sakit.
Sesudah dua hari menunggu, sesudah itu wanita itu buka matanya. Dari pojok matanya yang terbuka sedikit itu, dia saksikan ke arah saya serta selalu memeluk saya dengan erat sambil menangis terisak-isak. Kala itu saya sekian bingung, Saya kemukakan pertanyaan pada wanita itu,
“Kenapa anda menangis? ”
“Ustazah…. saya taubat Ustazah. Saya menyesal, saya takkan berbuat lagi beberapa hal yg tidak baik. Saya bertaubat, serius bertaubat. ”
“Kenapa anda mendadak kehendaki bertaubat? ” kemukakan pertanyaan saya masih tetap dalam keadaan bingung. Wanita itu selalu menangis terisak-isak tak ada menjawab pertanyaan saya itu. Tak lama kemudian dia bertemura, bercerita pada saya kenapa dia berkepribadian demikian, narasi yang buat saya butuh di ambil hikmahnya oleh kita semua.
Tuturnya, “Ustazah, saya ini telah berumah tangga, menikah dengan lelaki orang kulit putih. Namun saya salah. Saya ini hanya Islam pada nama serta keturunan saja. Saya tidak pernah kerjakan melakukan beribadah. Saya tak sholat, tak puasa, semuanya amalan melakukan ibadah saya dan suami tak pernah saya lakukan, tempat tinggal saya penuh dengan botol minuman.
Dengan suara tersekat-sekat, wanita itu bercerita, “Ustazah…Allah itu Maha Besar, Maha Agung, Maha Kaya. Semasa koma, saya sudah diazab dengan siksaan yang betul-betul pedih atas semua kekeliruan yang sudah saya bikin sampai sekarang ini.
“Betulkah? ” kemukakan pertanyaan saya terkejut. “Betul Ustazah. Sepanjang koma itu saya sudah ditampilkan oleh Allah mengenai balasan yang Allah berikanlah pada saya. Balasan azab Ustazah, tidaklah balasan syurga.
Saya rasa seperti diazab di neraka. Saya ini seumur hidup tidak pernah gunakan jilbab. Sebagai balasan, rambut saya ditarik dengan bara api. Sakitnya tdk dapat saya katakan dengan kalimat.
Menjerit-jerit saya minta ampun mohon maaf pada Allah. ” “Bukan itu saja, buah dada saya juga diikat dan dijepit dengan penjepit yang di buat dari pada bara api, lalu ditarik kesana-sini…putus, jatuh dalam api neraka. Buah dada saya hancur terbakar, panasnya tidaklah main. Saya menjerit, menangis kesakitan. Saya tambahkan tangan dalam api itu serta saya ambil buah dada itu kembali. ”
Tak ada mempedulikan pasien lain, suster juga memerhatikan wanita itu selalu menceritakan. Menurut dia lagi, sehari-harinya dia disiksa, tak ada henti, 24 jam satu hari. Dia tdk di beri saat untuk beristirahat atau dilepaskan dari hukuman, selama hidup koma itu dilaluinya dengan azab yang begitu pedih.
Dengan suara terbata-bata, dengan berlinangan air mata, wanita itu menyambung ceritanya, “Hari ke hari saya disiksa. Bila rambut saya ditarik dengan bara api, sakitnya merasa seperti kulit kepala yang turut lepas. Panasnya juga buat otak saya terasa seperti menggelegak
sumber : http://www.mediainformasiislam.net/2016/08/kisah-nyata-seorang-gadis-yang-diazab.html
ASTAGHFIRULLAH .... KISAH NYATA !!!! SEORANG GADIS YANG DIAZAB DITANAH SUCI, KISAHNYA MEMBUAT MERINDING, BACA SELENGKAPNYA...!!!!!!
Reviewed by Unknown
on
16.43
Rating: