BIKIN HEBOH !!!!!!! TIDAK TAHAN GAYA LATIHAN , MARINIR AS KEPAYAHAN SAAT LATIHAN BERSAMA TNI ,,,,BERIKUT KISAH NYA DAN SEBARKAN !!!!!

Kemampuan militer Amerika sekarang ini memanglah yang terkuat didunia mereka di perlengkapi dengan beragam peralatan dan senjata senjata mutakhir banding dengan militer Indonesia yang cuma memakai persenjataan yang sudah jadul, tetapi walau bagaimanapun janganlah anggap remeh tentara Indonesia nyatanya mempunyai kekuatan yang hebat dibanding dengan pasukan Amerika.

Buktinya yaitu saat pasukan TNI latihan dengan pasukan marini Amerika. Sepuluh prajurit Marinir Amerika yang dimaksud United States Marine Corps (USMC) sangat terpaksa mesti dievakuasi akibat kelelahan waktu menjalani latihan bertahan hidup didalam rimba Selogiri, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa. Staf Dinas Penerangan (Dispen) Korps Marinir Lettu Mar Mardiono melaporkan mulai sejak Senin (19/10) sampai Selasa (20/10), terdaftar 10 prajurit Marinir Amerika yang rubuh dan tidak mampu meneruskan latihan survival akibat kelelahan serta tak tahan dengan cuaca tropis.

“Misalnya, Ranus (26) yang berpangkat BFC dan kelahiran California, adalah satu diantara 10 Prajurit Marinir Amerika yang sangat terpaksa harus dievakuasi tim medis dari Korps Marinir Indonesia, ” tuturnya, didampingi rekannya Serda Mar Kuwadi.

Prajurit pasukan spesial Intai Amfibi Marinir TNI AL lakukan “Swamp Forest Patrol” atau patroli dalam rawa lokasi hutan bakau Parang Kursi, Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (8/4). Latihan itu adalah sisi dari Latihan Standard Kekuatan Perseorangan Basic (SKPD) dan Latihan Standard Kekuatan Perseorangan Kelanjutan (SKPL), yang terbagi dalam menembak reaksi dan barikade, menembak tempur offensif dan melakukan patroli intai tempur serta taktik keadaan khusus.

Latihan Survival itu diikuti 362 Marinir Amerika yang dipandu 16 pelatih, tiga interpreter (penerjemah), empat personel komunikasi, dan lima Prajurit Regu Pandu Tempur (Rupanpur) Korps Marinir TNI AL. Aktivitas survival ini adalah sisi dari rangkaian Latihan berbarengan (latma) Marinir Amerika serta Indonesia yang bertopik “Interoperability Field Training Exercise (IIP/FTX) .

Latma yang dikomandani Kolonel Marinir Nur Alamsyah itu dikerjakan di empat tempat, yaitu di Pantai Banongan, Puslatpur Marinir Karangtekok, Kecamatan Banyu Putih, Situbondo, Pasewaran, serta hutan Selogiri Banyuwangi. Di Selogiri, 362 Prajurit Marinir Amerika yang menjelajahi rimba liar itu dibagi jadi dua gelombang yang tiap-tiap gelombang dibagi jadi lima tim dengan didampingi pelatih serta dokter dari Korps Marinir TNI AL.

Satu per satu tim diberangkatkan masuk kedalam rimba, namun panitia telah mempersiapkan rintangngan serta jebakan ranjau yang dipasang sedemikian rupa sebagai tantangan, hingga sesekali terdengar nada ranjau yang meledak dari balik rerimbunan rimba. Ledakan itu buat beberapa prajurit kalang kabut, tetapi mereka tetaplah sama-sama bekerjasama dalam satu komando dengan komandan regunya.

Sebelumnya melakukan perang didalam rimba, beberapa prajurit Marinir Amerika itu dibekali sebagian pengetahuan dan wawasan berkaitan langkah bertahan hidup didalam rimba. “Mereka juga kami ajari bagaimana caranya makan tumbuh-tumbuhan di rimba, hadapi hewan salah satunya ular dan sebagian type binatang buas, ” kata Kepala Tim (Katim) Survival Kapten Marinir M Machfud.

Pelatih yang lain, Pelda Marinir Mujiono mempraktikkan bagaimana caranya yang benar dalam menjinakkan ular. Sebagian prajurit Marinir Amerika ada juga yang coba makan sebagian type tumbuhan liar. Dengan bekal logistik yang terbatas, seseorang tentara memanglah dituntut bertahan hidup. Tiap-tiap gelombang Latihan Survival itu mengonsumsi saat empat hari empat malam.

“Mereka hadapi tantangan berat, walau mereka membawa perlengkapan tempur seperti senapan laras panjang M. 16 A4, GPMG, senjata mutakhir yang lain yang dilengkapi dengan infra merah, peralatan komunikasi yang cukup mutakhir, serta alat digital panduan posisi di bumi (Global Positioning Sistem/GPS), ” tukasnya.




sumber : http://www.indosejati.com/2016/04/edann-tidak-tahan-gaya-latihan-marinir.html