Masya Allah Bantu Sebarkan Ya !! Ini Doanya Supaya Di Wafatkan Dalam Keadaan Husnul Khatimah ,,,Berikut Penjelasan nya !!!
Oleh : Badrul Tamam. Al-Hamdulillah, semua puji punya Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Waktu menjelang kematian adalah waktu kesempatan terakhir untuk setan untuk menyesatkan hamba Allah. Setan berupaya sekuat tenaga untuk menyesatkannya, bahkan juga kadang-kadang menjelma dalam rupa bapak dan ibunya.
Imam Ibrahim bin Muhammad bin Muflih al-Maqdisi al-Hambali dalam kitabnya Mashaaib al-Insan min Makaa-id al-Syaithan pada Bab ke-22 membahas hal usaha setan untuk menyesatkan orang mukmin ketika kematian. Dalam bab itu, beliau menukilkan hadits yang diriwayatkan Abu Dawud dalam Sunannya kalau Iblis berkata pada bala tentaranya ketika kematian manusia : Berusahalah waktu saat ini, karena bila kalian tidak berhasil akan tidak ada kesempatan lagi.
Dari Wailah bin al-Asqa’ berkata bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, “Talkin (tuntun) -lah orang yang akan meninggal dengan Laa Ilaaha Illallaah dan berilah berita senang dengan surga. Sebenarnya orang yang mulia, dari golongan lelaki dan wanita kebingungan dalam menghadapi kematian dan diuji. Sebenarnya setan paling dekat dengan manusia ketika kematian. Sedang lihat malaikat maut lebih berat dari pada seribu kali tebasan pedang. ” (HR. Abu Nu’aim)
Abdullah bin Ahmad berkata, “Pada waktu saya ada dalam kematian bapakku, saya membawakan kain untuk mengikat jenggotnya, sesaat beliau dalam kondisi tidak sadar. Lalu ketika beliau sadar, menyampaikan, ‘Belum, belum! ’ Beliau mengatakan itu berkali-kali. Saya bertanya pada beliau, ‘wahai bapakku, apa yang terlihat kepadamu? ’ Beliau menjawab, ‘setan berdiri di depanku sembari menggigit jarinya seraya menyampaikan, ‘aku tidak berhasil menggodamu wahai Ahmad. ’ Saya katakan, ‘Belum, sebelumnya saya benar-benar meninggal’. ”
Abu Hasan al-Qabisi dalam Risalah Ibnu Abi Zaid meriwayatkan kalau seseorang hamba ketika tengah hadapi kematian ada dua setan yang menggoda dari atas kepalanya. Satu diantaranya ada di samping kanan dan satunya lagi di samping kiri. Mengenai yang di samping kanan menyerupai bapaknya lalu berkata, “Wahai anakku, saya begitu sayang dan cinta padamu. Bila anda ingin mati, jadi matilah dengan membawa agama Nasrani sebab dia yaitu sebaik-baik agama. ” Serta yang ada di samping kiri menyerupai ibunya dan berkata, “Wahai anakku, perutku dulu tempat hidupmu dan air su**suku sebagai minumanmu dan pangkuanku sebagai tempat tidurmu, jadi saya minta sebaiknya anda mati dengan membawa agama Yahudi sebab dia yaitu sebaik-baik agama. ”
Jadi menurut Imam al-Ghazali, ketika itu Allah menggelincirkan beberapa orang yang diinginkan oleh-Nya tergelincir. Sekian itu yang disebut dengan firman Allah,
رَبَّنَا لَا تُزِغ�' قُلُوبَنَا بَع�'دَ إِذ�' هَدَي�'تَنَا
“Ya Tuhan kami, jangan sampai Engkau menjadikan hati kami cenderung pada kesesatan setelah Engkau berikan panduan pada kami. ” (QS. Ali Imran : 8)
Tujuannya, Ya Allah jangan sampai Engkau menjadikan hati kami cenderung pada kesesatan ketika kematian sesudah Engkau berikan panduan pada kami sebagian kurun saat.
Bila Allah menginginkan hidayah serta keteguhan pada hamba-Nya, jadi datanglah rahmat dan Malaikat Jibril untuk mengusir setan serta menyampaikan pada orang beriman, “Wahai orang mukmin, mereka itu yaitu musuh-musuhmu dari kelompok setan, jadi meninggallah anda dalam kondisi membawa agama yang hanif dan syariat Muhammad. ” Dan tidak ada suatu hal yang paling di cintai oleh orang beriman terkecuali Malaikat itu serta tersebut yang disebut firman Allah,
وَهَب�' لَنَا مِن�' لَدُن�'كَ رَح�'مَةً إِنَّكَ أَن�'تَ
ال�'وَهَّابُ
“Dan karuniakanlah pada kami rahmat dari sisi Engkau ; karena sebenarnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia). ” (QS. Ali Imran : 8). ” Usai perkataan Imam al-Ghazali yang dinukil Imam Ibrahim bin Muhammad al-Maqdisi dalam Menelanjangi Setan, hal. 277-278)
Oleh karenanya utama sekali kita memohon keteguhan pada Allah dan dilindungi dari kesesatan terutama waktu sakaratul maut, karena amal-amal kita ditetapkan pada penutupnya.
Begitu banyak doa yang diabadikan Al-Qur’an dan sunnah Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam yang berarti keinginan supaya akhir hayat husnul khatimah, salah satunya :
1. Doa agar diwafatkan diatas Islam :
- Doa Nabi Yusuf 'Alaihis Salam :
تَوَفَّنِي مُس�'لِمًا وَأَل�'حِق�'نِي بِالصَّالِحِينَ
“Wafatkanlah saya dalam kondisi Islam dan gabungkan saya dengan beberapa orang yang shaleh. ” (QS. Yuusuf : 101)
- Doa tukang sihir Fir’an yang sudah bertaubat,
رَبَّنَا أَف�'رِغ�' عَلَي�'نَا صَب�'رًا وَتَوَفَّنَا مُس�'لِمِينَ
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran pada kami dan meninggal duniakanlah kami dalam kondisi berserah diri (kepada-Mu). ” (QS. Al-A’raaf : 126)
2. Doa diteguhkan diatas hidayah,
رَبَّنَا لَا تُزِغ�' قُلُوبَنَا بَع�'دَ إِذ�' هَدَي�'تَنَا وَهَب�' لَنَا مِن�' لَدُن�'كَ رَح�'مَةً إِنَّكَ أَن�'تَ ال�'وَهَّابُ
" Ya Tuhan kami, jangan sampai Engkau menjadikan hati kami cenderung pada kesesatan setelah Engkau berikan panduan pada kami, dan karuniakanlah pada kami rahmat dari sisi Engkau ; karena sebenarnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia). " (QS. Ali Imran : 8)
يَا مُقَلِّبَ ال�'قُلُو�'بِ، ثَبِّت�' قَل�'بِي عَلَى دِي�'نِكَ
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami diatas agama-Mu. " (HR. Ahmad dan at Tirmidzi)
3. Doa supaya diselamatkan dari godaan setan waktu alami sakaratul maut.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِن�' ال�'هَرَمِ وَالتَّرَدِّي وَال�'هَد�'مِ وَال�'غَمِّ وَال�'حَرِيقِ وَال�'غَرَقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَن�' يَتَخَبَّطَنِي الشَّي�'طَانُ عِن�'دَ ال�'مَو�'تِ وَأَن�' أُق�'تَلَ فِي سَبِيلِكَ مُد�'بِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَن�' أَمُوتَ لَدِيغًا
“Ya Allah, sunguh saya berlindung kepada-Mu dari pikun, terjatuh dari ketinggian, keruntuhan bangunan, kedukaan, kebakaran, dan terbenam. Saya berlindung kepada-Mu dari penyesatan setan waktu kematian, terbunuh dalam keadaan murtad dan saya berlindung kepada-Mu dari mati karena tersengat binatang berbisa. ” (HR. Al-Nasai dan Abu Dawud. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ : no. 1282)
Arti berlindung dari penyesatan syetan saat datang kematian yaitu dikuasai olehnya saat berpisah dari dunia hingga setan sukses menyesatkannya, menghalanginya dari taubat, menghambatnya dari melakukan perbaikan dianya dan meninggalkan kezaliman yang sudah diperbuat terlebih dulu. Atau membuatnya putus harapan dari rahmat Allah, membenci kematian dan berat meninggalkan dunia hingga dia tak ridha dengan ketetapan Allah kepadanya berbentuk kematian serta beralih ke negeri akhirat. Mengakibatkan dia mengakhiri hidupnya dengan keburukan dan berjumpa Allah dalam keadaan murka padanya. (Disarikan dari info Imam al-Khathabi dalam Hasyiyah al-Suyuthi).
Penutup
Sebenarnya akhir hayat kita mempunyai kaitan dengan amal kita mulai sejak saat ini. Siapa yang selalu melindungi ketaatan pada Allah dengan penuh keikhlasan, insya Allah dia akan mengakhiri hidupnya diatas keadaan itu. Demikian sebaliknya, siapa yang mengotori hidupnya dengan m4ks!4t dan kejahatan, atau bahkan juga berniat menyimpang, peluang taubat sering disia-siakan dengan menunda-nunda, atau bahkan juga mencari-cari pembenaran atas kekeliruan, jadi umumnya dia akan mengahiri hidupnya dengan su'ul khatimah. Semoga Allah menyelamatkan kita dari keadaan sejenis ini.
Diluar itu, janganlah lupa untuk selalu berdoa dan memohon pada Allah hidayah dan keteguhan hingga ajal menjemput. Allah Mahakuasa pada alam semesta untuk menyesatkan atau berikan panduan. Janganlah tertipu oleh banyak amal shalih seseorang semuanya menanggung keselamatan hingga terasa tidak perlu pada Allah. semoga doa-doa di ata bisa menolong kita mengamalkan doa yang diisi keinginan khusnul khatimah. Wallahu Ta’ala a’lam.
sumber : http://www.perindusurga.com/2016/08/masya-allah-bantu-sebarkan-ini-doanya.html?m=1
Waktu menjelang kematian adalah waktu kesempatan terakhir untuk setan untuk menyesatkan hamba Allah. Setan berupaya sekuat tenaga untuk menyesatkannya, bahkan juga kadang-kadang menjelma dalam rupa bapak dan ibunya.
Imam Ibrahim bin Muhammad bin Muflih al-Maqdisi al-Hambali dalam kitabnya Mashaaib al-Insan min Makaa-id al-Syaithan pada Bab ke-22 membahas hal usaha setan untuk menyesatkan orang mukmin ketika kematian. Dalam bab itu, beliau menukilkan hadits yang diriwayatkan Abu Dawud dalam Sunannya kalau Iblis berkata pada bala tentaranya ketika kematian manusia : Berusahalah waktu saat ini, karena bila kalian tidak berhasil akan tidak ada kesempatan lagi.
Dari Wailah bin al-Asqa’ berkata bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, “Talkin (tuntun) -lah orang yang akan meninggal dengan Laa Ilaaha Illallaah dan berilah berita senang dengan surga. Sebenarnya orang yang mulia, dari golongan lelaki dan wanita kebingungan dalam menghadapi kematian dan diuji. Sebenarnya setan paling dekat dengan manusia ketika kematian. Sedang lihat malaikat maut lebih berat dari pada seribu kali tebasan pedang. ” (HR. Abu Nu’aim)
Abdullah bin Ahmad berkata, “Pada waktu saya ada dalam kematian bapakku, saya membawakan kain untuk mengikat jenggotnya, sesaat beliau dalam kondisi tidak sadar. Lalu ketika beliau sadar, menyampaikan, ‘Belum, belum! ’ Beliau mengatakan itu berkali-kali. Saya bertanya pada beliau, ‘wahai bapakku, apa yang terlihat kepadamu? ’ Beliau menjawab, ‘setan berdiri di depanku sembari menggigit jarinya seraya menyampaikan, ‘aku tidak berhasil menggodamu wahai Ahmad. ’ Saya katakan, ‘Belum, sebelumnya saya benar-benar meninggal’. ”
Abu Hasan al-Qabisi dalam Risalah Ibnu Abi Zaid meriwayatkan kalau seseorang hamba ketika tengah hadapi kematian ada dua setan yang menggoda dari atas kepalanya. Satu diantaranya ada di samping kanan dan satunya lagi di samping kiri. Mengenai yang di samping kanan menyerupai bapaknya lalu berkata, “Wahai anakku, saya begitu sayang dan cinta padamu. Bila anda ingin mati, jadi matilah dengan membawa agama Nasrani sebab dia yaitu sebaik-baik agama. ” Serta yang ada di samping kiri menyerupai ibunya dan berkata, “Wahai anakku, perutku dulu tempat hidupmu dan air su**suku sebagai minumanmu dan pangkuanku sebagai tempat tidurmu, jadi saya minta sebaiknya anda mati dengan membawa agama Yahudi sebab dia yaitu sebaik-baik agama. ”
Jadi menurut Imam al-Ghazali, ketika itu Allah menggelincirkan beberapa orang yang diinginkan oleh-Nya tergelincir. Sekian itu yang disebut dengan firman Allah,
رَبَّنَا لَا تُزِغ�' قُلُوبَنَا بَع�'دَ إِذ�' هَدَي�'تَنَا
“Ya Tuhan kami, jangan sampai Engkau menjadikan hati kami cenderung pada kesesatan setelah Engkau berikan panduan pada kami. ” (QS. Ali Imran : 8)
Tujuannya, Ya Allah jangan sampai Engkau menjadikan hati kami cenderung pada kesesatan ketika kematian sesudah Engkau berikan panduan pada kami sebagian kurun saat.
Bila Allah menginginkan hidayah serta keteguhan pada hamba-Nya, jadi datanglah rahmat dan Malaikat Jibril untuk mengusir setan serta menyampaikan pada orang beriman, “Wahai orang mukmin, mereka itu yaitu musuh-musuhmu dari kelompok setan, jadi meninggallah anda dalam kondisi membawa agama yang hanif dan syariat Muhammad. ” Dan tidak ada suatu hal yang paling di cintai oleh orang beriman terkecuali Malaikat itu serta tersebut yang disebut firman Allah,
وَهَب�' لَنَا مِن�' لَدُن�'كَ رَح�'مَةً إِنَّكَ أَن�'تَ
ال�'وَهَّابُ
“Dan karuniakanlah pada kami rahmat dari sisi Engkau ; karena sebenarnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia). ” (QS. Ali Imran : 8). ” Usai perkataan Imam al-Ghazali yang dinukil Imam Ibrahim bin Muhammad al-Maqdisi dalam Menelanjangi Setan, hal. 277-278)
Oleh karenanya utama sekali kita memohon keteguhan pada Allah dan dilindungi dari kesesatan terutama waktu sakaratul maut, karena amal-amal kita ditetapkan pada penutupnya.
Begitu banyak doa yang diabadikan Al-Qur’an dan sunnah Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam yang berarti keinginan supaya akhir hayat husnul khatimah, salah satunya :
1. Doa agar diwafatkan diatas Islam :
- Doa Nabi Yusuf 'Alaihis Salam :
تَوَفَّنِي مُس�'لِمًا وَأَل�'حِق�'نِي بِالصَّالِحِينَ
“Wafatkanlah saya dalam kondisi Islam dan gabungkan saya dengan beberapa orang yang shaleh. ” (QS. Yuusuf : 101)
- Doa tukang sihir Fir’an yang sudah bertaubat,
رَبَّنَا أَف�'رِغ�' عَلَي�'نَا صَب�'رًا وَتَوَفَّنَا مُس�'لِمِينَ
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran pada kami dan meninggal duniakanlah kami dalam kondisi berserah diri (kepada-Mu). ” (QS. Al-A’raaf : 126)
2. Doa diteguhkan diatas hidayah,
رَبَّنَا لَا تُزِغ�' قُلُوبَنَا بَع�'دَ إِذ�' هَدَي�'تَنَا وَهَب�' لَنَا مِن�' لَدُن�'كَ رَح�'مَةً إِنَّكَ أَن�'تَ ال�'وَهَّابُ
" Ya Tuhan kami, jangan sampai Engkau menjadikan hati kami cenderung pada kesesatan setelah Engkau berikan panduan pada kami, dan karuniakanlah pada kami rahmat dari sisi Engkau ; karena sebenarnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia). " (QS. Ali Imran : 8)
يَا مُقَلِّبَ ال�'قُلُو�'بِ، ثَبِّت�' قَل�'بِي عَلَى دِي�'نِكَ
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami diatas agama-Mu. " (HR. Ahmad dan at Tirmidzi)
3. Doa supaya diselamatkan dari godaan setan waktu alami sakaratul maut.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِن�' ال�'هَرَمِ وَالتَّرَدِّي وَال�'هَد�'مِ وَال�'غَمِّ وَال�'حَرِيقِ وَال�'غَرَقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَن�' يَتَخَبَّطَنِي الشَّي�'طَانُ عِن�'دَ ال�'مَو�'تِ وَأَن�' أُق�'تَلَ فِي سَبِيلِكَ مُد�'بِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَن�' أَمُوتَ لَدِيغًا
“Ya Allah, sunguh saya berlindung kepada-Mu dari pikun, terjatuh dari ketinggian, keruntuhan bangunan, kedukaan, kebakaran, dan terbenam. Saya berlindung kepada-Mu dari penyesatan setan waktu kematian, terbunuh dalam keadaan murtad dan saya berlindung kepada-Mu dari mati karena tersengat binatang berbisa. ” (HR. Al-Nasai dan Abu Dawud. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ : no. 1282)
Arti berlindung dari penyesatan syetan saat datang kematian yaitu dikuasai olehnya saat berpisah dari dunia hingga setan sukses menyesatkannya, menghalanginya dari taubat, menghambatnya dari melakukan perbaikan dianya dan meninggalkan kezaliman yang sudah diperbuat terlebih dulu. Atau membuatnya putus harapan dari rahmat Allah, membenci kematian dan berat meninggalkan dunia hingga dia tak ridha dengan ketetapan Allah kepadanya berbentuk kematian serta beralih ke negeri akhirat. Mengakibatkan dia mengakhiri hidupnya dengan keburukan dan berjumpa Allah dalam keadaan murka padanya. (Disarikan dari info Imam al-Khathabi dalam Hasyiyah al-Suyuthi).
Penutup
Sebenarnya akhir hayat kita mempunyai kaitan dengan amal kita mulai sejak saat ini. Siapa yang selalu melindungi ketaatan pada Allah dengan penuh keikhlasan, insya Allah dia akan mengakhiri hidupnya diatas keadaan itu. Demikian sebaliknya, siapa yang mengotori hidupnya dengan m4ks!4t dan kejahatan, atau bahkan juga berniat menyimpang, peluang taubat sering disia-siakan dengan menunda-nunda, atau bahkan juga mencari-cari pembenaran atas kekeliruan, jadi umumnya dia akan mengahiri hidupnya dengan su'ul khatimah. Semoga Allah menyelamatkan kita dari keadaan sejenis ini.
Diluar itu, janganlah lupa untuk selalu berdoa dan memohon pada Allah hidayah dan keteguhan hingga ajal menjemput. Allah Mahakuasa pada alam semesta untuk menyesatkan atau berikan panduan. Janganlah tertipu oleh banyak amal shalih seseorang semuanya menanggung keselamatan hingga terasa tidak perlu pada Allah. semoga doa-doa di ata bisa menolong kita mengamalkan doa yang diisi keinginan khusnul khatimah. Wallahu Ta’ala a’lam.
sumber : http://www.perindusurga.com/2016/08/masya-allah-bantu-sebarkan-ini-doanya.html?m=1
Masya Allah Bantu Sebarkan Ya !! Ini Doanya Supaya Di Wafatkan Dalam Keadaan Husnul Khatimah ,,,Berikut Penjelasan nya !!!
Reviewed by Unknown
on
16.10
Rating: